Tuesday, October 23, 2012

Perkara kecil VS perkara besar

Suatu hari, seorang raja sedang duduk-duduk di teras istananya ditemani oleh seorang penasehatnya. Sambil berbicara dan ngobrol, sang raja minum segelas madu. Setetes madu tiba-tiba jatuh ke pinggir teras. Sang penasehat mencari kain untuk membersihkan tetesan madu tersebut. Namun sang raja berkata, "Ngapain kamu ngurusin hal-hal kecil seperti itu? Kita sedang membicarakan hal-hal yang besar...kita sedang ngurusi masalah-masalah kerajaan". Akhirnya tetesan madu itu dibiarkan begitu saja.

Tidak lama kemudian, seekor lalat hinggap pada tetesan madu tersebut. Keasyikannya menikmati madu, menarik perhatian seekor tokek. Sang tokek mengendap-endap, dan menangkap si lalat. Hap !! Si tokek makan dengan nikmati. Rupanya si tokek tidak menyadari, bahwa gerak-geriknya diperhatikan seekor kucing. Si kucing melompat, menangkap si tokek, dan menimbulkan suara ribut. Karena ribut, seekor anjing terbangun, dan mengejar si kucing. Ditubruknya si kucing, membuat si kucing mengeong-ngeong sekeras-kerasnya.

Pemilik kucing keluar dari rumah. Dilihatnya kucing kesayangannya ditubruk anjing. Dikejarnya anjing itu, dan dipukulnya dengan tongkat. Si anjing melolong-lolong. Pemilik anjing tidak terima anjingnya diperlakukan demikian. Ditinjunya si pemilik kucing. Teman-teman si pemilik kucing yang melihat kejadian itu tidak terima. Dikeroyoklah si pemilik anjing. Dengan babak belur, si pemilik anjing lari, memanggil teman-temannya. Terjadilah tawuran antar kedua kelompok. Kerusuhan meluas, kota dibakar habis.

Semua itu terjadi karena sebuah perkara yang kecil : setetes madu jatuh ke tembok dan tidak dibersihkan. Tentunya kita dapat mengambil pelajaran dari kejadian tersebut bukan...hehehehehe.....

No comments:

Post a Comment