Monday, November 26, 2012

Kuat-mu bukan kuat-Ku

Sebuah kelompok kecil tentara terlibat dalam sebuah peperangan yang sengit. Kelompok itu diserang oleh kelompok pemberontak, dan kalah. Hampir seluruh anggota kelompok tentara itu tewas, kecuali seorang tentara yang berhasil melarikan diri.

Tentara itu kehabisan peluru, menderita luka-luka, dan seorang diri. Dia berusaha bersembunyi dari kejaran tentara pemberontak di dalam hutan. Tentara pemberontak yang begitu banyak mengejar tentara ini. Hutan telah dikepung. Targetnya adalah menangkap dan membunuh tentara yang tersisa.

Tentara yang sendirian ini berdoa kepada Tuhan "Tuhan, tolonglah aku ! Selamatkan aku !". Kemudian dilihatnya sebuah lobang di lereng bukit kecil, yang cukup untuk dimasuki tubuhnya. Tentara ini masuk ke lubang itu dan bersembunyi di sana, sambil memanjatkan doa dengan lebih bersungguh-sungguh lagi "Tuhan, kirimkan malaikat-Mu untuk menyelamatkan aku !!".

Tentara itu berusaha tidak bersuara, supaya tentara pemberontak tidak mengetahui keberadaannya. Didengarnya langkah tentara-tentara pemberontak mendekat. Hatinya semakin ciut. Tapi tak henti-hentinya dia berdoa, sementara jantungnya berdegup semakin kencang. Tiba-tiba dilihatnya seekor laba-laba kecil mendekat, kemudian mulai membuat sarang di pintu lobang itu. Mula-mula kecil, lama-lama terbentuklah sebuah sarang yang tidak terlalu besar. Hati tentara ini semakin ciut... "Ya Tuhaaan, bukannya Engkau maha kuasa ? Bukannya mengirim pasukan yang lebih besar dan kuat, atau setidaknya mengadakan penyelamatan yang ajaib kek....eeeh, ini malah mengirim laba-laba sekecil ini....".

Di tengah kegalauannya, didengarnya suara pemimpin tentara pemberontak mendekat. "Periksa semua tempat ! Jangan sampai lolos !". Seorang yang lain berkata "Di situ ada lobang..ayo kita periksa...". "Mati aku !" pikir tentara itu. Hatinya semakin tak karuan. Tiba-tiba si kepala tentara pemberontak berkata "Lihat sarang laba-laba itu...kalau ada orang bersembunyi di dalamnya, pasti sarang laba-laba itu sudah terkoyak...ayo periksa tempat lain ! Tidak usah buang-buang waktu memeriksa lobang itu !". Tentara-tentara pemberontak itupun pergi.

Si tentara yang bersembunyi dalam lobang menangis. Dia berdoa memohon ampun karena telah meremehkan pertolongan Tuhan yang seakan-akan lembek dan ringkih, tidak ada gunanya. Satu pelajaran yang bisa dia ambil.... cara Tuhan bukan seperti cara manusia.... kekuatan Tuhan bukan kekuatan manusia.... setinggi langit di atas bumi, demikian sempurnanya jalan Tuhan dibanding jalan manusia....

No comments:

Post a Comment